• For Rent
  • Custom project inquiry
0 Items

Bagaimana cara memilih headset VR?

white and black headphones on black table

 

 

 

Memilih headset VR bisa menjadi proses yang rumit karena ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Berikut penjelasan detail setiap faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih headset VR.

Resolusi:

Resolusi headset VR adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan. Resolusi yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih jelas dan detail, yang dapat meningkatkan pengalaman dan kenikmatan lingkungan virtual secara keseluruhan. Secara umum, resolusi 1080 x 1200 per mata dianggap sebagai resolusi minimum untuk pengalaman VR yang baik, sedangkan resolusi 1600 x 1440 per mata dianggap sebagai resolusi kelas atas.

Namun, ada juga potensi kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam hal resolusi. Salah satu kelemahan utamanya adalah resolusi yang lebih tinggi memerlukan lebih banyak daya komputasi untuk menggerakkan layar, yang dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi baterai, waktu pembuangan panas yang lebih lama, dan biaya yang lebih tinggi. Selain itu, resolusi yang lebih tinggi dapat meningkatkan kompleksitas headset VR, sehingga lebih sulit untuk diproduksi dan lebih mahal bagi konsumen.

 

Jenis Lensa:

Lensa yang digunakan pada headset VR memainkan peran penting dalam kualitas dan kejelasan gambar yang ditampilkan. Berikut beberapa jenis lensa berbeda yang digunakan pada headset VR:

Lensa Fresnel: Lensa Fresnel biasanya digunakan pada headset VR karena bobotnya yang ringan dan proses pembuatan yang lebih hemat biaya dibandingkan lensa tradisional, menjadikannya pilihan populer untuk banyak aplikasi. Lensa ini terdiri dari cincin konsentris yang membiaskan cahaya dalam arah tertentu. cara untuk membuat gambar yang jelas. Namun, lensa Fresnel dapat menimbulkan efek “god ray”, yaitu cahaya tampak memancar dari objek terang di lingkungan virtual.

Lensa asferis: Lensa asferis memiliki bentuk permukaan tidak bundar, sehingga memungkinkan lensa tersebut mengoreksi aberasi seperti aberasi sferis, yang dapat menghasilkan gambar dengan kejernihan dan distorsi yang berkurang. Kemampuan lensa asferis untuk mengoreksi aberasi juga berarti bahwa lensa tersebut dapat dibuat lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan lensa tradisional, sehingga ideal untuk aplikasi ringkas. Namun, lensa ini lebih rumit dan mahal untuk diproduksi dibandingkan lensa Fresnel dan biasanya ditemukan pada headset VR kelas atas.

Lensa Pancake: Lensa pancake didesain tipis, datar, dan juga ringan, menjadikannya ideal untuk aplikasi ringkas yang ukurannya menjadi kendala seperti pada headset VR luar-dalam. Namun, lensa pancake biasanya memiliki aperture maksimum yang terbatas, yang dapat memengaruhi jumlah cahaya yang dapat dikumpulkan sehingga dapat mengakibatkan kualitas gambar lebih rendah karena berkurangnya ketajaman, kontras, dan kedalaman bidang, khususnya dalam kondisi cahaya redup atau saat mencoba memotret. menangkap objek yang bergerak cepat.

 

Bidang Pandang (FOV):

FOV headset VR mengacu pada sejauh mana lingkungan virtual yang dapat dilihat oleh pengguna pada saat tertentu. FOV yang lebih luas akan memberikan pengalaman yang lebih imersif, memungkinkan pengguna melihat lebih banyak lingkungan virtual. FOV rata-rata untuk headset VR adalah sekitar 100 derajat, dan beberapa headset kelas atas menawarkan hingga 120 derajat.

Jarak antar pupil (IPD):

IPD, atau jarak antar pupil, adalah jarak antara pusat pupil mata seseorang. Ini merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika memilih headset VR karena penyesuaian IPD yang tepat akan memastikan gambar virtual sejajar dengan mata pengguna, sehingga menghasilkan pengalaman yang lebih jelas dan nyaman.
Banyak headset VR yang memungkinkan penyesuaian IPD, baik melalui pengatur fisik pada headset atau melalui pengaturan perangkat lunak. Kemampuan untuk menyesuaikan IPD sangat penting terutama bagi pengguna headset VR yang memiliki IPD yang jauh berbeda dari rata-rata. Misalnya, headset VR yang dirancang untuk IPD rata-rata 63mm mungkin tidak memberikan pengalaman nyaman bagi seseorang dengan IPD 59mm atau 68mm.

 

Eye Tracking:

Teknologi eye tracking pada headset VR memungkinkan sistem melacak posisi dan pergerakan mata pengguna, yang dapat sangat meningkatkan pengalaman bermain VR. Dengan eye tracking, sistem VR dapat menyesuaikan gambar berdasarkan arah penglihatan pengguna, yang dapat memberikan pengalaman yang lebih realistis dan imersif.
Ada beberapa manfaat menggunakan eye tracking di VR:

Render foveated: Eye tracking dapat digunakan untuk mengimplementasikan rendering foveated, dimana sistem merender gambar beresolusi tinggi di area pandangan pengguna dan gambar beresolusi lebih rendah di area periferal. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan kinerja dan masa pakai baterai yang lebih lama.

Peningkatan interaktivitas: Eye tracking juga dapat digunakan untuk meningkatkan interaktivitas, memungkinkan pengguna memilih objek atau menavigasi menu hanya dengan melihatnya. Hal ini dapat membuat pengalaman virtual menjadi lebih intuitif dan alami.

Peningkatan kehadiran sosial: Pelacakan mata dapat digunakan untuk meningkatkan kehadiran sosial di lingkungan virtual, memungkinkan pengguna melakukan kontak mata dan mengekspresikan emosi melalui tatapan mereka.

 

Kenyamanan Kacamata:

Bagi orang yang berkacamata, sangat penting untuk memilih headset VR yang nyaman dipakai dengan kacamata. Beberapa headset VR memiliki lensa yang dapat disesuaikan atau desain yang luas untuk menampung kacamata, sementara headset lainnya tidak dirancang untuk digunakan dengan kacamata sama sekali. Penting untuk memeriksa spesifikasi sebelum membeli headset VR untuk memastikan kenyamanan saat dipakai dengan kacamata.

Berat: Berat headset VR dapat menjadi faktor penting, karena headset yang berat dapat membuat tidak nyaman dipakai dalam waktu lama. Berat headset VR berkisar dari beberapa ons hingga beberapa pon. Oculus Quest 2, misalnya, memiliki berat 503 gram (17,75 ons).

Masa Pakai Baterai (untuk Stand-Alone): Untuk headset VR yang berdiri sendiri, masa pakai baterai merupakan pertimbangan penting karena mempengaruhi lamanya waktu headset dapat digunakan tanpa mengisi ulang. Masa pakai baterai headset VR yang berdiri sendiri dapat berkisar dari beberapa jam hingga beberapa jam, tergantung pada model dan penggunaannya.

 

Faktor eksternal tambahan yang perlu dipertimbangkan:

Kekuatan pemrosesan PC:

Kekuatan pemrosesan PC merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan saat membeli headset VR, terutama jika Anda memilih headset VR yang didukung PC. VR memerlukan banyak sumber daya komputasi untuk menghasilkan grafis berkualitas tinggi secara real-time, dan PC yang kuat diperlukan untuk memastikan pengalaman VR yang lancar dan imersif.
Berikut spesifikasi minimum yang direkomendasikan untuk PC yang mendukung VR:

  • CPU: Intel Core i5-4590 atau setara AMD FX 8350 atau lebih baik
  • GPU: NVIDIA GTX 970 atau AMD Radeon R9 390 atau lebih baik
  • RAM: 8 GB atau lebih
  • Output Video: HDMI 1.4 atau DisplayPort 1.2 atau lebih baru
  • Port USB: 3x port USB 3.0 ditambah 1x port USB 2.0
  • Sistem Operasi: Windows 7 SP1 64-bit atau lebih baru

 

  • Kontroler: Penting untuk mempertimbangkan jenis kontroler yang disertakan dengan headset VR, serta kemudahan penggunaan dan kenyamanannya. Beberapa headset VR dilengkapi dengan kontroler genggam, sementara yang lain menggunakan gerakan tangan atau bentuk input lainnya.
  • Dukungan platform: Pertimbangkan platform VR mana yang ingin Anda gunakan dan pastikan headset VR yang Anda pilih kompatibel dengan platform tersebut. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan VR untuk bermain game, pertimbangkan apakah headset VR mendukung game yang ingin Anda mainkan.
  • Dukungan skala ruangan: Skala ruangan VR mengacu pada kemampuan untuk berjalan-jalan dan berinteraksi dengan lingkungan virtual. Jika Anda tertarik dengan skala ruangan VR, pertimbangkan apakah headset VR yang Anda minati mendukungnya dan apakah Anda memiliki cukup ruang di rumah untuk menggunakannya.
  • Audio: Audio yang bagus adalah bagian penting dari pengalaman VR. Pertimbangkan apakah headset VR dilengkapi headphone atau speaker internal, dan jika tidak, apakah Anda perlu membeli perlengkapan audio tambahan.
  • Portabilitas: Jika Anda berencana menggunakan VR saat bepergian atau membawanya ke lokasi berbeda, pertimbangkan portabilitas headset VR dan apakah headset tersebut dapat dengan mudah dikemas dan diangkut.
  • Harga: Harga headset VR berkisar antara beberapa ratus hingga beberapa ribu dolar. Pertimbangkan anggaran Anda dan fitur yang Anda cari saat memilih headset VR.

 

Kesimpulannya, penting untuk meluangkan waktu untuk meneliti dan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi anda saat memilih headset VR. Pertimbangkan jenis pengalaman yang ingin Anda dapatkan dalam VR, serta persyaratan teknis apa pun yang anda miliki, seperti resolusi dan FOV. Selain itu, pertimbangkan berat dan desain headset, serta apakah anda lebih memilih headset VR yang bisa dipakai tanpa PC atau yang membutuhkan PC.