Menerbangkan pesawat komersial adalah tugas kompleks dan menantang yang memerlukan pelatihan tingkat tinggi, keterampilan, dan perhatian terhadap detail. Dari inspeksi pra-penerbangan hingga pendaratan dan penutupan, ada banyak langkah dan prosedur yang harus diikuti oleh pilot untuk memastikan proses penerbangan yang aman dan sukses.
Dalam topik ini, kita akan mengeksplorasi langkah-langkah dan prinsip-prinsip utama dalam menerbangkan pesawat komersial, yang mencakup segala hal mulai dari persiapan pra-penerbangan dan lepas landas, hingga penjelajahan dan penurunan, hingga pendaratan dan penutupan. Kami akan memberikan gambaran rinci tentang berbagai fase penerbangan komersial, serta tugas dan prosedur penting yang harus diselesaikan pilot pada setiap fase. Dengan memahami langkah-langkah dan prinsip-prinsip ini, calon pilot dan penggemar penerbangan dapat memperoleh apresiasi yang lebih dalam terhadap sifat penerbangan komersial yang kompleks dan menuntut, serta mempelajari cara menerbangkan pesawat komersial dengan cara yang aman dan efektif.
Pra-penerbangan
Sebelum penerbangan, pilot melakukan pemeriksaan pra-penerbangan untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi baik. Pilot juga meninjau rencana penerbangan dan melakukan pengarahan dengan kru, memverifikasi bahwa semua sistem berfungsi, memeriksa ketinggian bahan bakar, dan memastikan pintu kabin terkunci dengan aman.
- Start-up: Setelah menaikkan penumpang, pilot memulai prosedur start-up, yang meliputi pemeriksaan:
- Baterai Aktif: Pilot menyalakan baterai pesawat untuk mengaktifkan sistem kelistrikan. Hal ini memungkinkan pilot untuk memeriksa panel instrumen untuk memastikan bahwa semua alat pengukur dan indikator yang diperlukan berfungsi dengan benar.
- Avionics On: Pilot menyalakan sistem avionik, yang meliputi peralatan komunikasi dan navigasi. Sistem ini sangat penting untuk memastikan bahwa pesawat dapat berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara dan bernavigasi ke tujuannya dengan aman.
- Pompa Bahan Bakar Aktif: Pilot menyalakan pompa bahan bakar untuk memastikan bahan bakar bersirkulasi dengan baik melalui sistem pesawat. Hal ini juga membantu memeriksa masalah apa pun pada sistem bahan bakar, seperti kebocoran atau penyumbatan.
- Engine Start: Pilot menghidupkan mesin pesawat, biasanya dengan memutar kunci atau menekan tombol. Selama mesin dihidupkan, pilot akan memantau indikator mesin untuk memastikan bahwa mesin dihidupkan dengan benar dan tidak ada masalah.
Taxiing
Setelah pesawat siap bergerak, pilot mengarahkan pesawat ke landasan sambil berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat proses taxi:
- Hambatan: Pilot harus mewaspadai segala hambatan yang mungkin menghalangi, seperti pesawat lain, kendaraan darat, atau manusia. Mereka harus selalu mewaspadai hambatan apa pun yang mungkin menghalangi jalur pesawat.
- Rambu Taxiway: Pilot harus memperhatikan rambu taxiway yang menunjukkan arah perjalanan, dan informasi penting lainnya tentang taxiway yang dilaluinya.
- Marka: Pilot harus memperhatikan marka di taxiway, termasuk garis tengah dan garis tepi. Penandaan ini membantu memandu pilot ke arah yang benar dan memastikan bahwa pesawat sejajar dengan taxiway.
- Pergerakan Pesawat: Pilot juga harus mewaspadai pergerakan pesawat lain di area tersebut, terutama saat melakukan taxi di area padat seperti bandara dengan banyak landasan pacu.
- Komunikasi Radio: Pilot harus mendengarkan komunikasi radio dari menara pengatur lalu lintas udara untuk memastikan mereka mendapatkan instruksi yang benar untuk melakukan taxi, dan untuk tetap waspada terhadap lalu lintas lain di area tersebut.
- Diagram Bandara: Pilot harus menggunakan diagram bandara untuk memastikan mereka mengikuti rute taksi yang benar dan menghindari area terlarang.
- Kecepatan Darat: Pilot harus menjaga pesawat pada kecepatan yang aman saat melakukan taxi, untuk menghindari kecelakaan dan mematuhi peraturan dan regulasi bandara.
Lepas landas
Pilot lepas landas, mengontrol pesawat hingga ketinggian jelajah sambil mengikuti prosedur standar. Rangkaian pemeriksaan yang dilakukan pada tahap lepas landas antara lain:
- Kontrol Penerbangan: Pilot memeriksa apakah kontrol penerbangan bergerak bebas dan dalam arah yang benar. Ini termasuk pengujian aileron, kemudi, dan elevator.
- Instrumen: Pilot memeriksa apakah semua instrumen berfungsi dengan baik dan menampilkan informasi yang akurat. Ini termasuk indikator kecepatan udara, altimeter, indikator arah, dan pengukur mesin.
- Flaps: Pilot memeriksa apakah flap dipasang pada posisi yang benar untuk lepas landas. Ini biasanya merupakan pengaturan yang telah ditentukan berdasarkan berat pesawat dan faktor lainnya.
- Bahan Bakar: Pilot memverifikasi bahwa terdapat cukup bahan bakar di dalam tangki untuk penerbangan yang direncanakan dan sistem transfer bahan bakar berfungsi dengan benar.
- Roda Pendarat: Pilot memeriksa apakah roda pendarat terentang sepenuhnya dan terkunci pada posisi bawah.
- Rem: Pilot menguji rem untuk memastikan rem berfungsi dengan baik dan pesawat dapat dihentikan jika diperlukan.
- Izin ATC: Pilot memperoleh izin dari pengatur lalu lintas udara untuk lepas landas, dan memverifikasi bahwa izin lepas landas sudah benar.
- Daya Lepas Landas: Pilot menyetel mesin ke daya lepas landas yang benar berdasarkan berat pesawat dan faktor lainnya.
- Komunikasi: Pilot berkomunikasi dengan awak dan penumpang untuk memastikan bahwa semua orang siap lepas landas.
- Pengarahan Sebelum Lepas Landas: Pilot melakukan pengarahan untuk menjelaskan prosedur lepas landas, prosedur darurat, dan informasi penting lainnya kepada awak dan penumpang.
Pengangkatan
Setelah lepas landas, pilot memulai pengangkatan, yang melibatkan peningkatan ketinggian sambil mempertahankan kecepatan tetap. Hal-hal yang perlu diperiksa selama fase pendakian:
- Instrumen Pantau: Pilot harus memperhatikan kecepatan udara, ketinggian, kecepatan vertikal, arah, dan instrumen penerbangan penting lainnya untuk memastikan bahwa pesawat mendaki sesuai yang diharapkan.
- Tarik Kembali Roda Pendarat dan Penutup: Saat pesawat bertambah ketinggian, pilot akan menarik kembali roda pendaratan dan penutup untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan kecepatan.
- Pantau Kinerja Mesin: Pilot harus memantau pengukur mesin untuk memastikan bahwa mesin bekerja dengan benar dan pesawat mempertahankan tingkat pengangkatan yang aman.
- Pertahankan Kecepatan Pendakian: Pilot harus menjaga kecepatan pengangkatan yang tepat untuk pesawat, yang biasanya merupakan kecepatan yang telah ditentukan berdasarkan berat pesawat dan faktor lainnya.
- Pantau Kontrol Lalu Lintas Udara: Pilot harus tetap berhubungan dengan kontrol lalu lintas udara dan mengikuti instruksi mereka untuk memastikan pendakian aman dan pesawat berada di jalur yang benar.
- Sesuaikan Trim Pesawat: Saat pesawat bertambah ketinggian, pilot mungkin perlu menyesuaikan trim untuk mempertahankan sikap pitch yang benar dan untuk mengurangi tekanan kontrol.
- Melakukan Pemeriksaan Sistem: Pilot harus melakukan pemeriksaan sistem selama fase pengangkatan untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan benar dan tidak ada masalah dengan pesawat.
Peluncuran
Fase peluncuran penerbangan bisa relatif tenang dan lancar, namun pilot harus tetap waspada dan penuh perhatian untuk memastikan keselamatan pesawat dan penumpangnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Instrumen: Pilot harus terus memantau instrumen pesawat, termasuk kecepatan udara, ketinggian, arah, dan pengukur mesin, untuk memastikan bahwa pesawat terbang pada ketinggian dan kecepatan udara yang benar.
- Konsumsi Bahan Bakar: Pilot harus memantau konsumsi bahan bakar untuk memastikan bahwa pesawat memiliki cukup bahan bakar untuk seluruh penerbangan dan merencanakan penghentian bahan bakar jika diperlukan.
- Cuaca: Pilot harus memperhatikan kondisi cuaca dan mengantisipasi segala perubahan yang dapat mempengaruhi penerbangan. Pilot juga harus tetap berhubungan dengan pengatur lalu lintas udara untuk menerima informasi cuaca terkini.
- Navigasi: Pilot harus memeriksa peralatan navigasi dan memastikan bahwa pesawat terbang pada jalur penerbangan yang benar. Hal ini termasuk melakukan koreksi jalur yang diperlukan dan mengikuti instruksi kontrol lalu lintas udara.
- Penumpang dan Awak: Pilot harus memeriksa penumpang dan awak secara berkala untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan mereka.
- Pemeriksaan Sistem: Pilot harus melakukan pemeriksaan sistem secara berkala untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan benar dan tidak ada masalah dengan pesawat.
- Komunikasi: Pilot harus tetap berhubungan dengan pengatur lalu lintas udara dan pesawat lain di sekitarnya untuk memastikan pemisahan yang aman dan menerima informasi terkini tentang penerbangan.
- Keadaan Darurat: Pilot harus siap menghadapi keadaan darurat apa pun yang mungkin timbul selama fase pelayaran dan mempunyai rencana untuk meresponsnya.
Penurunan
Saat pesawat mendekati tujuan, pilot memulai penurunan, mengurangi ketinggian dan kecepatan sambil mengikuti prosedur standar, dan bersiap untuk mendarat. Apa yang harus dilakukan selama fase penurunan:
- Tinjau Pengarahan Pendekatan: Pilot harus meninjau pengarahan pendekatan untuk memastikan bahwa mereka mengetahui prosedur pendekatan, konfigurasi landasan pacu, dan potensi bahaya apa pun di wilayah tersebut.
- Kurangi Kecepatan: Pilot harus memulai dengan mengurangi kecepatan pesawat hingga kecepatan pendekatan yang disarankan. Kecepatan pendekatan bervariasi tergantung pada jenis pesawat, berat, dan faktor lainnya.
- Turun dengan Kecepatan Aman: Pilot harus memulai penurunan dengan kecepatan yang aman untuk memastikan bahwa pesawat mempertahankan penurunan yang aman dan terkendali.
- Memonitor Instrumentasi: Pilot harus terus memantau instrumen pesawat, termasuk altimeter, indikator kecepatan udara, indikator kecepatan vertikal, dan pengukur mesin, untuk memastikan bahwa pesawat turun dengan aman dan pada kecepatan yang tepat.
- Berkomunikasi dengan Pengendali Lalu Lintas Udara: Pilot harus tetap berhubungan dengan pengatur lalu lintas udara dan mengikuti instruksi mereka untuk memastikan bahwa pesawat berada pada jalur yang benar dan urutan pendaratannya benar.
- Pelebaran Flaps: Pilot harus memanjangkan flap untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi kecepatan pesawat. Besarnya ekstensi flap bervariasi tergantung pada jenis pesawat dan bobot pendaratan.
- Roda Pendaratan Bawah: Pilot harus menurunkan roda pendaratan untuk menyediakan platform yang stabil bagi pesawat untuk mendarat. Roda pendaratan dapat diturunkan secara manual atau otomatis, tergantung jenis pesawat.
- Spoiler Lengan: Pilot harus mengaktifkan spoiler, yaitu panel di sayap yang membantu memperlambat pesawat setelah mendarat.
Pendaratan
Pilot mendaratkan pesawat, mengarahkannya ke landasan sambil berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara. Daftar periksa Pendaratan dapat bervariasi tergantung pada jenis pesawat, namun berikut adalah beberapa item umum yang mungkin disertakan:
- Roda Pendaratan: Pilot harus memverifikasi bahwa roda pendaratan sudah turun dan terkunci.
- Penutup: Pilot harus memastikan bahwa penutup dipasang pada posisi yang tepat untuk pendaratan.
- Spoiler: Pilot harus memverifikasi bahwa spoiler tersebut telah diaktifkan.
- Altimeter: Pilot harus memverifikasi bahwa altimeter diatur ke pengaturan altimeter lokal yang benar.
- Kecepatan Pendekatan: Pilot harus memverifikasi bahwa pesawat berada pada kecepatan pendekatan yang benar.
- Bahan Bakar: Pilot harus memverifikasi bahwa tingkat bahan bakar cukup untuk mendarat dan melakukan perjalanan yang diperlukan.
- Lampu Pendaratan: Pilot harus memastikan bahwa lampu pendaratan menyala.
- Pengarahan Penumpang: Pilot harus memberi pengarahan kepada penumpang mengenai prosedur pendaratan dan informasi relevan lainnya.
- Keadaan Darurat: Pilot harus meninjau prosedur darurat untuk setiap potensi masalah selama pendaratan.
Shutdown
Setelah mendarat, pilot mematikan mesin dan melakukan pemeriksaan pasca penerbangan untuk memastikan pesawat dalam kondisi baik. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti oleh pilot selama fase penghentian:
- Rem Parkir: Gunakan rem parkir untuk menjaga pesawat tetap diam.
- Mematikan Mesin: Pilot harus mengikuti prosedur mematikan mesin, termasuk mengurangi tenaga dan mematikan kunci kontak.
- Sistem Kelistrikan: Matikan semua sistem kelistrikan, termasuk avionik dan baterai.
- Menghapus Daftar Pengecekan: Menghapus daftar pengecekan pendaratan dan dokumen penerbangan lainnya dari kokpit.
- Menurunkan Penumpang dari Pesawat: Pilot harus menunggu sampai penumpang turun dari pesawat sebelum meninggalkan pesawat.
- Mengamankan Pesawat: Pilot harus mengamankan pesawat dengan menutup semua pintu dan palka, membuang sampah atau puing-puing, dan mengunci pintu.
- Inspeksi Pasca Penerbangan: Melakukan inspeksi pasca penerbangan terhadap pesawat, mencari kerusakan atau masalah apa pun yang mungkin terjadi selama penerbangan.
Jika anda tertarik untuk menjadi pilot dan mempelajari cara menerbangkan pesawat komersial, sangat penting untuk mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang tepat dari sekolah penerbangan yang memiliki reputasi baik. Meskipun dimungkinkan untuk mempelajari beberapa aspek penerbangan melalui simulator penerbangan dan otodidak, untuk menjadi pilot komersial berlisensi memerlukan pelatihan ekstensif dan sertifikasi dari sekolah penerbangan bersertifikat. Sekolah penerbangan yang baik dapat memberi anda pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk menjadi pilot komersial yang sukses dan aman, serta mempersiapkan anda untuk berkarir di bidang penerbangan.